REPORTASE,- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menanggapi elektabilitas PDIP yang masih menduduki peringkat teratas.
Simak juga: Tak Ada Izin, Ribuan Polisi Siap Bubarkan Aksi Jalan Sehat Neno Warisman di Jawa Tengah
Megawati heran tingkat elektabilitas partai berlambang moncong putih tidak kunjung turun meski dirinya dan partai kerap dibully oleh pihak-pihak tertentu.
loading...
"Kalau sekarang, kalau lihat survei kok kenapa sih tidak turun-turun. Saya sudah dibully. Ya saya bully, ya PDIP dibully, tapi tidak turun-turun," kata Megawati dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDIP di kantornya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9).
Sesuai hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Alvara Research Center yang dirilis pada tanggal 26 Agustus lalu, tingkat elektabilitas PDIP masih menduduki posisi teratas dengan perolehan 26,1 persen, angka itu jauh di atas Partai Gerindra yang hanya memperoleh 18,7 persen.
Megawati mengaku sama sekali tidak tahu pasti perihal penyebab dari tingginya tingkat elektabilitas PDIP. Yang pasti menurut dia, rakyat lah yang paling berhak menentukan.
"Ya mana saya tahu, tanya saja sama rakyat, rakyat yang menentukan," pungkas Presiden kelima itu.
loading...
Di tempat kedua ada Partai Gerindra dengan elektabilitas 18,7 persen. Unggul jauh dari Partai Golkar yang berada di posisi ketiga. "Golkar 7,8 persen," ujar Founder dan CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali saat memaparkan hasil survei.
Bila ditelisik lebih dalam, elektabilitas Partai Golkar terus mengalami penurunan sejak Mei 2018 lalu. Saat itu, elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu mencapai 8,9 persen.
Pada survei Alvara Juli 2018, elektabilitas mengalami penurunan tipis menjadi 8,8 persen.
Namun pada survei Agustus 2018, elektabilitasnya tinggal 7,8 persen. Sementara kedua partai di atasnya, yakni PDI-P dan Gerindra justru mengalami tren kenaikan.
PDI-P misalnya, dari 24,9 persen pada Juli 2018, menjadi 26,1 persen pada Agustus 2018. Hal serupa juga terjadi pada Gerindra. Pada Juli 2018, elektabilitasnya hanya 15,6 persen, namun pada Agustus 2018 menjadi 18, 7 persen.
Baca juga: Allah Itu Tidak Tuli, Kemenag Keluarkan Aturan Baru Pengeras Suara Dimasjid dan Musala
Sementara elektabilitas partai lainnya berada di bawah 6 persen. Hal lain yang menjadi perhatian, yakni tingginya pemilih yang belum menentukan pilihan mencapai 19,7 persen.
Survei Alvara Research Center dilakukan pada 12-18 Agustus 2018. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling di 34 provinsi.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada responden sebanyak 1.500 orang dengan usia di atas 17 tahun. Baca juga: Internal Golkar Pecah, Sebagian Kader Berpotensi Dukung Prabowo-Sandiaga Adapun margin of error survei Alvara Research Center tersebut yakni 2,9 persen.
Berikut urutan elektabilitas partai politik berdasarikan survei Alvara:
1. PDI-P (26,1 persen)
2. Partai Gerindra (18,7 persen)
3. Partai Golkar (7,8 Persen)
4. Partai Demokrat (5,5 Persen)
5. PKB (5,4 persen)
6. Partai Nasdem (3,9 persen)
7. PPP (3,2 persen)
8. PKS (3 persen)
9. PAN (2,7 persen)
10. Partai Perindo (1,8 persen)
11. Partai Hanura (0,9 persen)
12. PBB (0,4 persen)
13. PKPI (0,3 persen)
14. PSI (0,3 persen)..Selanjutanya
0 Komentar